Hai hai hai Dewitee’s, memasuki pertengahan minggu nih, kamu udah punya agenda untuk weekend nanti belum? Nah, kalau belum, mimin punya rekomendasi khusus buat kamu yang hobi belanja dan jajan-jajan di pasar tradisional di Yogyakarta. Dimana aja sih pasar-pasar tradisional yang bisa kamu kunjungi kalau mampir ke Jogja? Pastinya penasaran dong? Yuk langsung aja simak rekomendasinya di artikel berikut^^
1. Pasar Beringharjo
Pasar tradisional di Jl Malioboro ini adalah yang terbesar di Kota Yogyakarta. Nama “Beringharjo” dicanangkan oleh Sultan Hamengku Buwono IX karena kawasan ini dulunya merupakan hutan beringin. Sekarang, hiruk pikuk pasar tradisional masih kental terasa di sini. Wisatawan domestik, mancanegara, dan warga lokal berbaur dalam atmosfer tawar-menawar. Pasar ini menjual batik, aneka kerajinan serta kuliner khas Yogya. Soal batik, Pasar Beringharjo punya semuanya. Kain, baju, celana, kemeja, selimut, sampai tas dan sandal. Tidak hanya itu, di Pasar Beringharjo ini juga menawarkan berbagai macam rempah-rempah bahkan barang antik sepertyi lampu dan kotak perhiasan.
2. Pasar Legi Kotagede
Pasar Sargede yang kini dikenal dengan Pasar Legi Kotagede ini dibangun pada abad ke-16. Pasar ini merupakan pasar tertua di Yogyakarta. Nama Pasar Legi ini diambil karena puncak keramaian ada pada hari pasaran legi dalam penanggalan jawa. Lokasi pasar ini berada di Jalan Mondorakan 172B, Kotagede. Meskipun Pasar Kotagede hanya pasar tradisional, namun dari sisi kelengkapannya tidak perlu diragukan. Pasar Kotagede terkenal akan jajanan pasar yang akan mengingatkan kita akan masa kecil dulu, seperti jadah manten, kue kembang waru, kipo, gethuk, cenil, wajik, jenang sumsum semua dijajakan di pasar ini. Pada hari pasaran, jumlah pedagang di pasar ini dapat meningkat 100 persen, mulai aneka sayur, pakaian, aksesoris, peralatan keluarga hingga hewan peliharaan ada di sini.
3. Pasar Lempuyangan
Dibandingkan Beringharjo, Lempuyangan tidak memiliki area yang cukup luas. Namun, pasar tradisional ini tidak bisa dilewatkan begitu saja. Apalagi kalau berbicara mengenai kuliner. Kamu bisa mencoba Bubur Jenang Bu Gesti yang menjadi langganan keraton, lupis buatan Bu Suharti, hingga sate & songseng kambing depan pasar yang masih dimasak di atas tungku. Semuanya sederhana, tapi citarasanya istimewa. Letaknya sendiri di Jalan Hayam Wuruk, tak jauh dari Stasiun Lempuyangan.
4. Pasar Prawirotaman
Rekomendasi sebelumnya masih kurang buat kamu yang hobinya jajan makanan tradisional? Tenang, kamu juga bisa datang ke Pasar Prawirotaman di Jalan Parangtritis No.103 Prawirotaman. Tempat yang sering didatangi wisatawan asing ini menawarkan makanan langka mulai dari jenang jagung, gatot, cenil, hingga legendar. Semuanya diracik tangan para ahli yang sudah puluhan tahun berjualan di sini. Harga jajanannya juga murah meriah. Untuk menu berat, kamu bisa mencoba Bakmi Jawa Harjo Geno yang kelezatannya tak diragukan lagi.
5. Pasar Kranggan
Pasar Kranggan berdiri pada awal abad ke-19, pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Pasar Kranggan menjadi salah satu pusat perekonomian di Yogyakarta yang dimotori oleh warga Tionghoa saat itu. Masyarakat pribumi hingga pendatang diwajibkan membuat perkampungan yang berisi orang-orangnya sendiri. Warga Tionghoa saat itu ditempatkan di tempat yang sekarang dikenal dengan Jalan A.M Sangaji, jalan di sebelah timur Pasar Kranggan saat ini. Pasar Kranggan berdekatan dengan ikon bersejarah yaitu Tugu Pal Putih Yogyakarta. Hingga saat ini Pasar Kranggan tetap menonjolkan aktivitasnya sebagai pasar tradisional sebagai wadah berinteraksi sosial, budaya, dan ekonomi. Pasar ini juga menjadi saksi sejarah kewibawaan Sultan HB IX seperti yang tertuang dalam buku Takhta Untuk Rakyat.
Nah, itu dia rekomendasi pasar tradisional yang bisa kamu kujungi di Yogyakarta. Gimana, Dewitee’s tertarik untuk belanja di pasar yang mana nih? Jangan lupa comment di bawah kalau kamu punya rekomendasi pasar tradisional lainnya yaa. Sampai jumpa di artikel berikutnya^^
Leave a Reply